Isu Yang Beredar Di Kalangan Pengguna Cloud Hosting

Cloud computing atau cloud computing sebenarnya bukan ide teknologi baru. Pada tahun 1961, John McCarthy telah memulai konsep informatika layanan publik. Konsep ini adalah ide untuk menyewa sumber daya komputer atau bahkan aplikasi melalui teknologi pembagian waktu. Meski begitu, tidak sedikit orang belum memahami konsep cloud computing dan mempercayai hal-hal yang belum sepenuhnya terbukti benar. Semoga terjemahan berikut ini akan memberi pembaca sedikit lebih pengertian:

Awan tidak aman.
Padahal, mitos ini adalah yang paling banyak dipertanyakan mengingat keamanan cyber adalah masalah yang esensial. Faktanya adalah bahwa perangkat keras untuk menjalankan komputasi awan tidak mudah diakses, pusat data terpelihara dengan baik, ia juga memiliki beberapa tempat (terletak). Sedangkan aplikasi perawatan dan mesin virtual biasanya dilakukan dari jarak jauh (jarak jauh).

Beberapa waktu yang lalu, Pejabat Teknologi Nasional Microsoft Indonesia, Tony Seno, mengatakan bahwa di Indonesia ia juga telah menerapkan standar keamanan ISO 27017 dan 27018 mengenai keamanan teknologi cloud. Dia juga berpendapat bahwa mitos bahwa cloud cenderung ke kisaran keamanannya tidak benar.

“Cloud tidak aman, tidak ada basis.” Penyedia layanan cloud bahkan tidak memiliki hak untuk mengakses data pelanggan mereka, “katanya.

Anda tidak lagi membutuhkan cloud maintenance Anda
Tympani Inc. menyebutkan dalam blognya memposting mitos bahwa pengguna tidak perlu lagi melakukan tugas pemeliharaan dan verifikasi biasa. Bahkan, tanggung jawab untuk keamanan dan status data adalah milik eksklusif pelanggan, bukan penyedia layanan komputasi awan. Tetapi, pada kenyataannya, sebagian besar penyedia layanan cloud hosting melakukan pemeliharaan, tetapi hanya dalam lingkup perangkat keras, daya dan lainnya yang tidak terkait sama sekali dengan aplikasi yang dikandungnya.

Untuk mengklarifikasi dan memperbarui keamanan infrastruktur sehari-hari, CloudKilat tidak menentang konsultasi dan menanggapi keluhan pelanggan.

Cloud tidak terjangkau
Di era digital seperti sekarang ini, cloud adalah solusi paling masuk akal dan selaras dengan semangat efisiensi. Perusahaan dan organisasi dari berbagai skala dapat menggunakan cloud yang adopsi dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanpa menyia-nyiakan sumber daya.

Seperti yang pernah ditulis DailySocial, “Tidak ada aset dan penyusutan yang harus dijaga. Anggap saja sebagai pembayaran bulanan yang biasanya dikeluarkan, seperti listrik, air atau layanan telepon. Anda tidak perlu khawatir tentang pembaruan teknologi atau cara menyingkirkan perangkat usang. “